40 TAHUN PERPUSTAKAAN NASIONAL INDONESIA

September 12, 2020

    





Tulisan ini yang dikirim saat mengikuti lomba tulisan  40 TAHUN PERPUSTAKAAN NASIONAL INDONESIA.

E Sertifikat.

Sebagai peserta selalu bangga dengan pencapaian 40 TAHUN PERPUSTAKAAN NASIONAL INDONESIA.




 40 TAHUN PERPUSTAKAAN NASIONAL INDONESIA

Oleh : Helen Fetriani



40 tahun perpustakaan nasional, perpustakaan sebagai simbol peradaban dan pusat budaya. Hal ini terdapat dalam Penjelasan atas  Undang-Undang  Republik Indonesia No 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. 

I. UMUM.  Keberadaan perpustakaan tidak dapat dipisahkan dari peradaban dan budaya umat manusia.  Tinggi rendahnya peradaban dan budaya suatu bangsa dapat dilihat dari kondisi perpustakaan yang dimiliki.  Hal itu karena ketika manusia purba mulai menggores dinding gua tempat mereka tinggal, sebenarnya mereka mulai merekam pengetahuan mereka untuk diingat dan disampaikan kepada pihak lain.  Merka menggunakan tanda atau gambar untuk mengekspresikan pikiran dan/atau apa yang dirasakan serta menggunakan tanda-tanda dan gambar tersebut untuk mengomunikasikannya kepada orang lain.  Waktu itulah eksistensi dan fungsi perpustakaan mulai disemai.  Penemuan mesin cetak, pengembangan teknik rekam, dan pengembangan teknologi digital yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi mempercepat tumbuh-kembangnya perpustakaan.  Pengelolaan perpustakaan menjadi semakin kompleks.  Dari sini awal mulai berkembang ilmu dan teknik mengelola perpustakaan. 

 

Perpustakaan sebagai sistem pengelolaan rekaman gagasan, pemikiran, pengalaman, dan pengetahuan umat manusia, mempunyai fungsi utama melestarikan hasil budaya umat manusia tersebut, khususnya yang berbentuk dokumen karya cetak dan karya rekam lainnya, serta menyampaikan gagasan, pemikiran, pengalaman, dan pengetahuan umat manusia itu kepada generasi-generasi selanjutnya.  Sasaran dari pelaksanaan fungsi ini adalah terbentuknya masyarakat yang mempunyai budaya membaca dan belajar sepanjang hayat.

 

Di sisi lain, perpustakaan berfungsi untuk mendukung Sistem Pendidikan Nasional sebagaimana diatur dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.  Pepustakaan merupakan pusat sumber informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, dan kebudayaan.  Selain itu, perpustakaan sebagai bagian dari masyarakat dunia ikut serta membangun masyarakat informasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi sebagaimana dituangkan dalam Deklarasi World Summit of Information Society- WSIS, 12 Desember 2003.

 

Deklarasi WSIS bertujuan membangun masyarakat informasi yang inklusif, berpusat pada manusia dan berorientasi secara khusus pada pembangunan.  Setiap orang dapat mencipta, mengakses, menggunakan, dan berbagi informasi serta pengetahuan hingga memungkinkan setiap individu, komunitas, dan masyarakat luas menggunakan seluruh potensi mereka untuk pembangunan berkelanjutan yang  bertujuan pada peningkatan mutu hidup.  Indonesia telah merdeka lebih dari 60 (enam puluh) tahun, tetapi perpustakaan ternyata belum menjadi bagian hidup keseharian masyarakat.  Beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa perlu dikembangkan suatu sistem nasional perpustakaan.  Sistem itu merupakan wujud kerja sama dan perpaduan dari berbagau jenis perpustakaan di Indonesia demi memampukan institusi peprustakaan menjalankan fungsi utamanya menjadi wahan pembelajaran masyarakat dan demi mempercepat tercapainya tujuan nasional mencerdaskan kehidupan bangsa.

 

Melihat isi dari penjelasan Undang-Undang  Republik Indonesia No 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.  Pepustakaan, jelas sekali Perpustakaan Nasional sangat penting keberadaannya.  Usia 40 tahun adalah usia yang matang dalam suatu proses eksistensi Perpustakaan Nasional.  Dalam sisi umur manusia, umur 40 tahun adalah titik penentuan seseorang menjadi manusia yang lebih baik.  Hal yang sama dengan Perpustakaan Nasional, saat ini mencapai titik perkembangan yang lebih baik, dan akan terus menjadi lebih baik sesuai perkembangan industri digital. 

 

Saat ini web https://www.perpusnas.go.id, fb, twitter, youtube, IG Perpustakaan Nasional bisa diakses oleh seluruh masyarakat umum.  Dalam web ada Menu Rekomendasi yang melingkupi koleksi umum (Balita, anak-anak, remaja, dewasa, dan lansia), Pustakawan, Mahasiswa, Dosen dan Peneliti.  Menu Koleksi Digital yang meliputi Koleksi, Kamus dan Majalah Online.  Menu Layanan meliputi Direktori, Umum, Penerbit dan Perpustakaan Lain dan Katalog.  Menu Profil.  Menu Organisasi.  Menu Indonesia.  Menu Aktivitas.  Semua Menu web ini sangat bermanfaat bagi seluruh masyarakat.  Pertanyaannya? Apakah masyarakat sudah mengakses, membaca dan memahami isi semuanya? sehingga perpustakaan sebagai simbol peradaban dan pusat budaya dapat tercapai secara optimal. 

 

Perpustakaan yang sudah bagus ini, sudah ditingkatkan secara maksimal melalui digital.  Masyarakat harus lebih meningkatkan lagi daya literasi nya dengan salah satunya mengakses web atau media online Perpustakaan Nasional lainnya.  Dalam repositori.kemeikbud.go.id>...PDF Puslitjakdikbud Indeks Aktivitas Literasi Membaca 34 Provinsi disimpulkan pada poin satu yaitu Indeks Alibaca nasionla masuk dalam kategori aktivitas literasi rendah, sedangkan pada indeks provinsi sebanyak 9 provinsi masuk dalam kategori sedang, 24 provinsi masuk dalam kategori rendah, dan 1 provinsi masuk dalam kategori sangat rendah.  Artinya, baik secara nasional maupun provinsi tidak ada yang masuk kategori tinggi.  

 

Melihat dari tulisan di atas, maka aktivitas literasi sebenarnya bisa ditingkatkan.  Menurut saya, melalui budaya baca yang harus terus kita tingkatkan, baik individu di lingkungan sekolah, rumah, masyarakat umum.  Dalam lingkungan sekolah seharusnya setiap sekolah wajib memiliki perpustakaan dan internet sebagai akses web dan media sosial Perpustakaan Nasional.  Ada ketentuan jam literasi dalam setiap sekolah.  Dengan panduan guru Setiap murid dipastikan mengakses media online Perpustakaan Nasional dengan meninput indikator literasi personal setiap siswa.  Hal ini pun bisa diberlakukan dengan individu di rumah atau masyarakat umum.  Intinya, setiap masyarakat memiliki indikator literasi tinggi.  Dengan setiap indikator individu tinggi maka indikator literasi provinsi ataupun nasional akan tinggi.  Dan peringkat dunia pun Indonesia akan peringkat tinggi.  Selama Pandemi Covid-19, diberlakukan bekerja dari rumah/work from home (WFH), belajar dari rumah dan beribadah dari rumah.  Perpustakaan Nasional semakin memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat nusantara.  Dan hal itu bisa di akses melalui teknologi digital. 

 

Kendala yang ada selama pandemi, kesulitan jaringan bagi daerah nusantara di daerah tertentu.  Maka pemerintah melalui kementrian terkait memberikan fasilitas yang merata bagi seluruh daerah agar akses media online Perpustakaan Nasional dapat dinikmati semua masyarakat nusantara.  Tidak lah sulit untuk menaikkan indeks literasi jika indikator-indikator untuk meningkatnya dirancang secara sitem online.  Dalam pembelajaran sekolah ada kurikulum yang akan di capai, literasi pun harusnya juga memiliki target khusus di Perpustakaan Nasional.  Dapat ditambahkan dalam web Perpustakaan Nasional Indeks Literasi per orang, per provinsi dan nasional. 

 

Selama belajar di rumah, saya menemani anak  saya yang SD ketika Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak Nadiem Makarim memberikan informasi pemeblajaran melalui TVRI, seluruh mengikuti program pembelajaran tersebut.  Pun hal yang sama, bisa dilakukan untuk peningkatan indeks literasi bangsa Indonesia dengan memberikan panduan agar indeks masuk ke kategori tinggi.

Dan bapak menteri adalah orang yang ahli dalam dunia pendidikan dan digital.

 

Saya sebagai individu masyarakat juga mengajak kepada semuanya agar meningkatkan budaya baca.  Menjadi anggota Pepustakaan Nasional.  Banyak sekali informasi bermanfaat yang dapat kita akses.  Ada perpustakaan online.  Kita bisa meminjam buku secara online.  Dalam pepatah ikatlah ilmu dalam tulisan.  Semakin banyak berinteraksi dengan Perpustakaan Nasional, maka budaya baca kita akan lebih meningkat.  Dalam interaksi ini pun ada dua arah.  Akan ada survei kepuasan, masukan, kritikan yang membangun, inovasi baru dari Perpustakaan Nasional yang akan terus berlangsung dan berproses menuju lebih baik lagi dan mengikuti perkembangan dunia. 

 

Interaksi yang saling harmonis dan saling menguatkan.  Masyarakat sadar akan literasi.  Masyarakat haus akan baca, haus untuk mengikuti kegiatan literasi, sehingga tercipta pemikiran yang cerdas dari masyarakat untuk Indonesia.  Saya pecinta literasi dengan memiliki buku yang banyak dirumah dan membuat pojok baca, mengikuti beberapa buku antologi, anak-anak dikenalkan dengan memiliki koleksi buku sendiri, mengadakan jam baca bersama, mengenalkan dunia tulis melalui buku antologi, mengajak menceritakan ulang yang dibaca atau diskusi tentang buku.  Agenda berkunjung ke Perpustakaan nasional yang keren pun tak pernah tertinggal. 

 

Dimulai dari diri sendiri dan mengajak orang lain bergerak bersama-sama untuk mewujudkan peningkatan indeks literasi tinggi di Indonesia akan mebuat lebih mudah terwujud. Saya bangga dengan Perpustakaan Nasional dan menikmati kebersamaan 40 tahun Perpustakaan Nasional, perpustakaan sebagai simbol peradaban dan pusat budaya Indonesia.




You Might Also Like

61 komentar

  1. pastinya database atau koleksi bukunya buanyak. Sampe saat ini belum pernah ke Jakarta selain transit aja. Mudah-mudahan setelah pandemi diberikan kesempatan bisa mengunjungi Perpustakaan Nasional ini :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Didoakan saat ke Jakarta bisa sekalian ke Perpusnas.

      Hapus
  2. Dan sekarang telah tersedia aplikasi ipusnas yang sangat membantu
    Cukup gunakan gadget maka kita bisa membuka jendela dunia

    BalasHapus
  3. Mau main ke perpusnas keburu pandemi. Semoga ada kesempatan ke sana nanti. Sekarang saya baca buku lewat ipusnas saja dulu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Semoga pandemi lekas berlalu. iPusnas sekarang andalan baca buku di Perpusnas.

      Hapus
  4. Perpusnas udah semakin keren. Anak saya suka banget ke sana. Tetapi, saya belum pernah. Mudah-mudahan setelah pandemi berlalu bisa main ke sana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga mbak Keke bisa bareng kakak ke Perpusnasnya.

      Hapus
  5. Jadi kangen, saya belum ke Perpusnas lagi sejak pandemi..hiks. Setuju jika dimulai dari diri sendiri dan mengajak orang lain kita bisa bergerak bersama-sama untuk mewujudkan peningkatan indeks literasi tinggi di Indonesia. Semangat semua!

    BalasHapus
  6. Waahh gak terasa sudah 40 tahun ya?
    Sekarang jadi lebih mudah ya, ada ipusnas, aku sering baca di Ipusnas nih...

    BalasHapus
  7. Cukup membantu ya adanya perpustakaan online ini. Wajar dengan usianya yang ke-40, pustaka nasional bisa mengikuti perkembangan zaman menggunakan teknologi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makin matang menggunakan teknologi jadi memudahkan akses ke Perpusnas.

      Hapus
  8. PERPUSNAS ini sudah jadi rumah ke-2 saya saat berkutat dengan kegiatan akademis. Karena kurang puas dengan hanya membaca on-line, saya sering ke sini untuk mencari rujukan untuk materi tulisan, penelitian, atau presentasi juga materi mengajar.

    Dirgahayu PERPUSNAS. Semoga dengan mengikuti perkembangan teknologi, jaman dan kebutuhan praktis, fasilitasnya semakin efisien dan efeketif.

    BalasHapus
  9. Dulu jaman kuliah pengen ke Jakarta bisa singgah ke perpusnas tapi setelah sudah tiba di Jakarta malah belum pernah juga mengunjungi perpusnas. Puas banget banyak koleksi buku-buku disana yah,saya makin tertarik untuk datang kesana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuk mbak. Ada waktu nanti mampir ke Perpusnas. Semoga pandemi lekas berlalu. Sekarang pakai iPusnas saja dulu. Tetap bisa baca2 bukunya.

      Hapus
  10. Dengan gemar membaca buku makin menumbuhkan rasa cinta terhadap literasi. Kuy membaca buku apalagi bacanya di perpustakaan

    BalasHapus
  11. Saya sendiri belum pernah ke perpusnas.. Namun, saya sangat sering ke perpustakaan daerah provinsi tempat saya tinggal.
    Saat SMA dan kuliah senang sekali seharian disana. Tapi saat sudah punya anak hanya sesekali saya kesana untuk melihat2 buku cerita anak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga suatu waktu ada kesempatan ke Perpusnas ya mbak. Perpusda juga keren. Biar nambah koleksi bacaan buku anak bisa pakai aplikasi iPusnas mbak. Banyak pilihan buku buat anak. Semoga anak-anak menyukainya.

      Hapus
  12. Jujur...saya ke perpus seringnya pas sekolah. Nah saat sudah bekerja, ke perpustakaan umum tiap beberapa bulan sekali. Baca di tempat, gak sampai pinjam. Saya suka aroma buku2. Dg rak2 yg tertata rapi, gak seperti di rumah saya sendiri. Wkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkw tenang ....petanda buku di rumah sering dibaca ya mbak . Sama ya saya juga suka aroma buku...aroma nya itu...suka. Sekarang kapan ada waktu kita semoatin ke perpus lagi.. Masa pandemi pakai aplikasi bisa. Saya pakai iPusnas. Salam aroma buku ya mbak...he he.

      Hapus
  13. Mbak Helen, saya sependapat jika keberadaan perpustakaan tidak dapat dipisahkan dari peradaban dan budaya umat manusia. Tinggi rendahnya peradaban dan budaya suatu bangsa dapat dilihat dari kondisi perpustakaan yang dimiliki. Maka ketika diresmikan Perpusnas RI yang sangat bagus saya bangga sekali.Terlebih animo masyarakat juga baik saat meanfaatkannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak. Dan Perpusnas RI sangat bagus. Oiya saya seperti pernah lihat mbak Dian di Perpusnas saat acara apa gitu?. Sukses selalu mbak Dian.

      Hapus
  14. Selamat ulang tahun Perpusnas. Rupanya sudah 4O tahun ya. Semoga semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia dan menjadi tempat " mencari tahu" yang makin asyik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Makin asik ada iPusnas. Bisa akses ke aplikasi ini.

      Hapus
  15. Wish list banget, kalau ke Jekardah wajib ke Perpusnas, anak saya bakalan nggak mau pulang nih kalau diajak ke perpus, apalagi kalau ketemu komik, dia paling suka baca komik :)
    Semoga makin banyak peminat literasi di Indonesia dengan gemar membaca :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. I hope mbak Rey dan ananda bisa berkunjung ke Perpusnas. Semoga pandemi lekas berlalu.
      Ada tempat bermainnya juga. Makin betah deh.. He he

      Hapus
  16. Huaaa mba.. aku semenjak pandemi absen terus dari perpustakaan. Biasanya tiap dua pekan selalu ke sana sama anak-anak. Pinjem buku. Lalu balikin di dua pekan kemudian. Sedih banget sebenarnya. Apalagi perpustakaan sekarang lebih ramah anak. Lebih maju dalam informasi. Lebih menarik untuk dikunjungi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga pandemi lekas berlalu ya mbak. Biar bisa berkunjung lagi.

      Hapus
  17. Sekarang berkat teknologi tidak sulit mencari katalog ya. Semoga perpustakaan nasional semakin berjaya dan semakin menambah khasanah literasi Indonesia

    BalasHapus
  18. Wah sudah 40 tahun ya. Semoga bisa terus memberikan manfaat kepada masyarakat perpustakaan Indonesia.

    Pernah dengar juga, 40 tahun adalah usia penentuan buat manusia. Jika di usia 40 tahun belum jadi apa-apa ya sudah gak usah ngoyo, emang jatahnya segitu.

    Entah itu valid atau tidak. Toh sepertinya banyak juga yang sukses setelah usia 40 kan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Pernah dengar juga sama pepatah itu. Dan benar juga kalau ada yang sukses setelah usia 40 an.

      Hapus
  19. Thx God ketemu blog kamu mba, aku jadi tau kita punya perpustakaan online.. ^_^ seneng bangett hihihi.. Tadi sempat buka buka cuma masi bingung cara pakainya.. Nanti kalau masi bingung saya japri gak papa ya hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thx God ketemu mbak Melisa juga. Ayo kita japrian. Dengan senang hati.

      Hapus
  20. iPusnas membantu banget lho bagi pencari jurnal ilmiah kaya sy. Jd selain bs minjem buku elektronik juga bs mengakses jurnal² lewat keanggotaan iPusnas. Dirgahayu ke 40 Perpustakaan RI

    BalasHapus
  21. wah ternyata perpusnas udh mateng banget ya usianya 40 tahun, aku baru beberapa kali nih kesana ke perpusnas yang baru. Sayangnya belum bikin kartu keanggotaaan :(, kalau blm punya kartu keanggotaan bisa akses buku dan jurnal elektroniknya ga sih, butuh buat referensi kuliah :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga pandemi berlalu. Saat bisa ke sana mbak bisa bikin kartu. Untuk akses harus login no keanggotaan yang aktif. Agar bisa akses e-Resource jurnal, ebook dll. Tapi bisa daftar online.
      Ada info ini.
      Untuk menjadi anggota Perpusnas, silahkan lakukan pendaftaran secara online melalui http://keanggotaan.perpusnas.go.id. Jika terdapat masalah keanggotaan (tidak bisa login, lupa password, lupa no anggota) silahkan kirim e-mail ke layanan_keanggotaan@perpusnas.go.id
      Semoga membantu.
      Lancar terus urusan kuliahnya ya mbak Wulan.

      Hapus
  22. 40 tahun merupakan usia yang sudah sangat matang, semoga Perpusnas semakin jaya dan dicintai oleh seluruh masyarakat, karena perpustakaan yang baik dan berkualitas merupakan simbol dan ciri dari majunya suatu bangsa..

    BalasHapus
  23. Udah 40 tahun euy Perpustakaan Nasional Indonesia. Dan...ku belum pernah ke sana dong, apalagi jadi anggota huhuhu. Kayaknya kalau besokbesok ke Jakarta, mesti ke sana nih~ eh tapi bisa diakses online juga yaa, mau ah kalau gitu kepoin dulu~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tak apa2. Didoakan suatu waktu mampir kesana ya. Bisa online aksesnya. Kepoin aplikasi iPusnas mbak. Sama kepoin juga ig @perpusnas.go.id @ipusnas.id.

      Hapus
  24. selamat hari yang ke 40 tahun buat perpustaakan terima kasih perpustakaan nasional berkat adanya perpus pasti membuat masyarakat jadi cerdas dan semakin maju buat Indonesia

    BalasHapus
  25. Masya Allah, sudah 40 tahun ternyata ya, perpustakaan nasional. Semoga makin banyak koleksinya dan makin beranfaat buat kita semua.

    BalasHapus
  26. MasyaaAllah sudah 40 tahun aja nih perpustakaan nasional kita.
    Kalo istilahnya dalam Al-Qur'an sudah masuk fase matang ya.

    Semoga semakin banyak menjangkau masyarakat dan diakses buat pembangunan pendidikan di Indonesia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga ya mbak.Perpusnas juga sudah digitalisasi, semakin memudahkan kita semua mengaksesnya.

      Hapus
  27. Usia perpusnas lebih tua dari aku, dan aku sampai saat ini belum pernah ke perpusnas saat mengetahui perpusnas sudah bagus dan mau mengajak anak" tp belum terwujud semoga after covid19 ini bisa kesana.

    BalasHapus
  28. Wah jadi pengen mengakses secara online nih. Perpustakaan digitalnya kak. Jujur aku yang mengaku suka literasi belum pernah berkunjung secara online padahal sangat dimudahkan ya. Baik. selepas ini bakal sering hadir deh, baca buku secara online.

    BalasHapus
  29. Iya mbak. Banyak pilihan buku yang bisa kita baca. Sangat menyenangkan dan bermanfaat.

    BalasHapus
  30. Wah banyak amat perpusnya jujur ku dah lama gak ke perpus nih aku

    BalasHapus
  31. Jadi kangen main ke perpus deh, semoga pandemi segera berakhir biar ku bisa ajakin anak ke perpus

    BalasHapus
  32. AJO_QQ poker
    kami dari agen poker terpercaya dan terbaik di tahun ini
    Deposit dan Withdraw hanya 15.000 anda sudah dapat bermain
    di sini kami menyediakan 9 permainan dalam 1 aplikasi
    - play aduQ
    - bandar poker
    - play bandarQ
    - capsa sunsun
    - play domino
    - play poker
    - sakong
    -bandar 66
    -perang baccarat (new game )
    Dapatkan Berbagai Bonus Menarik..!!
    PROMO MENARIK
    di sini tempat nya Player Vs Player ( 100% No Robot) Anda Menang berapapun Kami
    Bayar tanpa Maksimal Withdraw dan Tidak ada batas maksimal
    withdraw dalam 1 hari.Bisa bermain di Android dan IOS,Sistem pembagian Kartu
    menggunakan teknologi yang mutakhir dengan sistem Random
    Permanent (acak) |
    Whatshapp : +855969190856

    BalasHapus

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images