Sejak kecil saya dibesarkan dari lingkungan pertanian. Hutan adalah sumber pangan sehari-hari bagi masyarakat. Keluarga dari Ayah dan Ibu yang memiliki lahan pertanian diantaranya sawah dan kebun. Sejak kecil semasa SD pun saya pernah diajak oleh kakek dan nenek ke kebun. Saya juga penah diajak melewati hutan. Dapat melihat hasil hutan yang dapat dijadikan sumber pangan. Saya melihat jenis-jenis jamur yang tumbuh subur. Kakek dan nenek pasti mengambilnya untuk dijadikan sumber pangan di rumah. Ibu akan mengolah jamur menjadi menu yang terlezat dalam santapan makanan kami sekeluarga. Sampai sekarang pun saya masih suka berburu jamur sebagai masakan kesukaan keluarga.
5 Manfaat Jamur untuk Kesehatan Tubuh:
1. Meningkatkan kekebalan tubuh
2. Membuat kenyang
3. Sarat vitamin B
4. Penyedap rasa alami
5. Mengandung vitamin D
5. Mengandung vitamin D
Pohon-pohon yang rindang tumbuh subur di tanah kelahiran ku. Melewati hutan yang asri sangat menyejukan mata dan menghirup udara bersih yang sangat baik untuk kesehatan. Ke kebun kami berjalan kaki. Lengkap dengan peralatan dan perbekalan yang kami bawa.
Selama di kebun kami juga dapat memanen cempedak. Buah yang sangat disukai kala itu hingga kini.
Biji Cempedak memiliki kandungan gizi seperti protein, lemak, karbohidrat, fosfor, kalium, besi, vitamin C, vitamin B1 (Sumeru, 2006).
Ada buah langka namanya buah kedoy yang tumbuh dan bisa dimakan hanya yang tumbuh di hutan Tanjung Kurung Ulu, Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.
Di daerah lain pohon ini ada yang tumbuh tetapi tidak bisa dimakan.
Karena saya merantau ke tanah Jawa sejak meneruskan sekolah, maka saya hanya bisa menikmatinya saat mudik lebaran atau acara tertentu. Di kampung halaman jangan merasa aneh jika musim Kedoy menu di semua rumah ada olahan buah Kedoy. Ada yang di rebus, goreng, dan goreng plus gula.
Rasa saat di goreng plus gula ini rasanya tak kalah dengan rasa kacang Almond. Sangat lezat.
Karena buah ini langka dan hidup di hutan yang di jaga oleh masyarakat Tanjung Kurung Ulu.
Hutan adalah sumber bahan pangan lainnya yaitu buah mbacang namanya. Di olah menjadi sambal sangat menambah nikmatnya kebersamaan makan bersama keluarga juga.
Buah lainnya yaitu durian. Durian dapat diolah menjadi kue, masakan, minuman, difermentasi atau pun dimakan langsung. Sejak kecil saya pernah menikmati kopi asli kampungku ditambah gula dan sebutir biji durian lengkap dengan dagingnya. Nikmat sekali. Pagi hari adalah momen minum kopi durian atau teh hangat dan kue khas Palembang lainnya.
Masakan kesukaan diantaranya fermentasi durian yang disebut tempoyak.
Cara pembuatannya sangat sederhana. Daging durian disusun perlapis, daging durian ditaburi garam lalu daging durian lagi, ditaburi garam lagi dan seterusnya. Biasanya disimpan di dalam kendi besar dan ditutup. Lalu di simpan beberapa minggu dan di lihat lagi tempoyak siap di nikmati.
Biasanya tempoyak di campur ikan segar ditambahakn bumbu dapur. Bagi yang belum mengenal masakan ini mungkin terasa aneh, tapi rasanya sangat enak. Kalau di Korea ada kimchi maka di Indonesia ada tempoyak.
Semua hasil pangan dari hutan ini akan hilang jika hutan tidak dijaga kelestariannya. Semua cita rasa khas hasil pangan hutan akan sulit atau musnah jika hutan tidak terjaga, Kehidupan tanpa hutan menjadikan kehidupan yang tidak berimbang antara manusia dan alam. Hutan adalah sumber bahan pangan yang selalu nikmat di santap.
Bersama Walhi (https://walhi.or.id/ )sebagai organisasi yang meiliki visi dan misi organisasi yang jelas dan bermanfaat bagi kehidupan, maka sudah kewajiban bersama menjaga hutan Indonesia.