Mendampingi Anak dengan Bijak pada Pembelajaran Berbasis Online
Maret 03, 2021
Narasumber : Bpk. Muhammad Iqbal, Ph.D (Dekan Psikologi Mercu Buana)
Wabah PANDEMIK Covid-19
SEKOLAH #DIRUMAH SAJA
Disaat pandemi kita menghadapi situasi yang sulit. Di satu sisi kita ingin maksimal dalam mendidik anak-anak kita melalui sekolah, tetapi di satu sisi keselamatan adalah nomor satu.
Di era digital ini, di era pandemi ini, kita harus mempersiapkan diri.
Mendampingi anak dengan bijak pada pembelajaran Online.
Dengan adanya Covid 19 sekolah #DIRUMAHAJA.
Rumah yang baik itu bukan rumah yang selalu mahal, tetapi rumah yang sehat, fentilasi rumah baik, penerangan baik.
Fenomena Belajar Jarak Jauh : Bosan
Survei melalui www.menti.com
Apa masalah yang dihadapi keluarga pandemi saat ini?
209 orang menjawab survei dinataranya:
109 orang menjawab ekonomi (Masalah utama)
68 Bosan dan jenuh
49 Pengendalian gadget
Apa kendala guru dan orang tua dalam PJJ?
220 orang menjawab survei diantaranya:
95 orang menjawab anak-anak tidak bisa konsentrasi (Masalah utama)
24 gagap teknologi/gaptek
21 jenuh dan bosan
Peran guru bukan hanya menyampaikan materi pelajaran dan membuat siswa menjadi cerdas.
Peran guru Juga
Ing Ngarso Sung Tulodho : Membimbing, Tutor
Ing Madya Mangun Karso : Membangun, Coach
Tut Wuri Handayani : Menyemangati, Supporter
Hal-hal yang bisa kita lakukan dalam pembelajaran agar tidak membosankan:
Kenapa kelas online membosankan?
Karena tidak ada interaksi yang interaktif.
Interaksi sangat penting dalam pembelajaran.
Bagaimana kita berkreasi agar tidak bosan dalam pembelajaran.
Orang tua dan guru belajar memberikan semangat, memaafkan, apresiasi, sabar, kehangatan , perlakuan dalam memberi pembelajaran. Kunci sukses dalam pendidikan
Siswa akan mengingat yang baik.
Kesan harus dibangun. Sikap kita menghormati manusia, lawan bicara dan menghargaai siswa.
Kenapa hati, penting bagi guru?
Supaya pelajaran berkesan,
Supaya mengajar dengan senang,
Supaya belajar adalah kebahagiaan.
Siswa bahagia akan mudah menerima pelajaran.
Dimulai dengan kesan, memotivasi siswa bukan dengan marah-marah.
Belajar itu harus seru, seru bagi guru dan seru bagi siswanya.
Rancang lah pembelajaran dengan interaktif. Video, peraga.
Pola interaksi 2 arah.
Ceritakan hal-hal yang positif.
Memahami generasi saat ini..
Memberikan apresiasi, reward, membantu kompetisi.
Manfaatkan App online yang gratis.
Kemampuan literasi digital orang tua dan guru juga harus ditingkatkan.
Fleksibel dalam pembelajaran. Belajar melaui film, kasus dan contoh lainnya.
Pemberian tugas jangan terlalu berat. Pakai standar minimal. Bisa dikerjakan anak secara mandiri.
Anak sehat sudah bersyukur. Jika anak tertekan imunrendah dan mudah diserang penyakit.
Peran Orang Tua
Batasi
Kecanduan gadget, orang tua memberikan contoh agar tidak kecanduan gadget. Awasi anak-anak dalam berinternet, protek situ-situs negatif
Dampingi
Buat aturan yang tegas
Bantu bebas dari adiksi
Memastikan penggunaan gadget hanya di Ruang keluarga
Berikan jadwal penggunaan gadget
Orang tua bermasalah jangan melibatkan anak-anak. Karenakan akan menyebabkan dendam pada anak. Hindari toxic parenting.
Anak meniru orang tua sebagai role model. Orang tua yang menjadi role model penanaman kedisiplinan, semangat belajar, dan berprestasi.
Ingin anak rajin, bersih, disibplin, sabar, berikan role model rajin, disiplin, sabar.
Supaya orang tua tidak emosi/marah, orang tua validasi emosi. Berusaha sadar untuk mengekspresikan diri memalui istirahat, rileks, me time.
Jangan menyerah tetap sabar.
Charge energi sabar. Buatlah anak terkesan dengan kita sebagai orang tua.
Jangan terburu-buru. Sebelum umur 21 tahun syaraf-syaraf anak masih berkembang, Pahami anak-anak untuk berkembang. Jika ada salah kita bantu perbaiki. Bukan dimarah-marahi.
Berikan reward untuk menguatkan perilaku anak yang sesuai.
Peran ayah sebagai pemimpin keluarga sangat penting dan harus kuat. Pembagian porsi ayah dan ibu harus seimbang. Peran mendidik anak juga peran ayah dan ibu yang yang tak bisa dipisahkan.
Terima kasih kepada narasumber, Walikota Kota Tangerang, Dinas pendidikan Kota Tangerang yang memberikan ilmu yang sangat bermanfaat ini.
Demikian yang dapat disampaikan, terima kasih. Semoga bermanfaat.
#Sekolah online
#Pandemi covid 19
#Peran orang tua
#Peran guru
#Dirumahaja
#webinar
6 komentar
Sebagai orang tua yang masih memiliki anak usia sekolah, sharing dari Mbak Helen ini sangat bermanfaat. Terima kasih banyak Mbak
BalasHapusAnakku termasuk yang kurang konsentrasi. Soalnya, si kakak lebih leluasa bertanya saat tatap muka. Sementara selama ini metode pengajaran selalu lewat video bukan secara live. Jadi komunikasi satu arah. Agak sulit karena dia sudah terbiasa komunimasi dua arah. Jadi memang ini PR besar banget buat orangtua ya -bacaanipeh
BalasHapussemoga pandemi segera berlalu agar suasana sekolah bisa kembali normal seperti sedia kala. Saya setuju agar Pembelajaran daring lebih fleksibel dan bervariasi agar anak tidak jenuh. Fleksibel disini juga perlu terutama krn tidak semua orang tua bisa WFH
BalasHapusMaterinya bagus sekali, Mbak Helen....merasa tertampar saya. Jadi diingatkan buat charge energi sabar. Setuju buat anak terkesan dengan kita sebagai orang tua. Meski orang tua sendiri juga mesti berpacu dengan kebosanan tapi tugas kita untuk mendampingi anak yang utama
BalasHapusKarena terlalu lama belajar di rumah, anak-anakku sering merasa bosan. Artikel sangat membantu mengingatkan orangtua untuk lebih bijak dan sabar menghadapi anak-anak.
BalasHapusWaa ini kayak lg baca diariki sendiri mba. Kerasa banget deh masa pandemi ini emang emosi suka naik turun. Apalagi anak-anak PJJ, kerjaanku sendiri juga banyak, belum lagi urus rumah tanpa art, huaaa emosian deh jadinya. Dan pas baca artikel ini berasa dpt insight yg super kece. Makasih ya mba. Semoga semua ujian ini segera berlalu. Aminnn
BalasHapus